Dilansir dari sindonews.com Kedutaan dan fasilitas Amerika Serikat (AS)
lainnya yang ada di "Zona Hijau" di Baghdad secara rutin mendapat
serangan roket selama dua tahun terakhir. Washington menghubungkan
serangan itu dengan milisi Irak yang konon didukung oleh Iran .
Menteri
Luar Negeri Iran, Javad Zarif mengungkapkan bahwa Teheran telah
menerima informasi intelijen dari Irak yang menunjukkan bahwa AS,
khususnya pasukan mereka, mungkin diserang oleh "agen-provokator
Israel".
Zarif menuturkan bahwa serangan yang direncanakan
dimaksudkan untuk memaksa tangan Donald Trump untuk membalas. Di mana,
jelas Zarif, Iran nantinya akan disalahkan atas serangan itu.
"Informasi
Intelijen baru dari Irak menunjukkan bahwa agen-provokator Israel
sedang merencanakan serangan terhadap orang Amerika, menempatkan Trump
untuk mempercayai kasus palsu tersebut," ucap Zarif.
Dia kemudian memperingatkan Trump agar tidak jatuh dalam perangkap
serangan palsu tersebut dan memperingatkan bahwa tindakannya bisa
menjadi, tidak hanya terhadap AS, tetapi juga terhadap "sahabatnya" di
kawasan.
"Hati-hati dengan jebakan, Donald Trump. Setiap kembang
api akan menjadi bumerang yang buruk, terutama terhadap sahabat Anda,"
imbuhnya, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (3/1/2021).
Tags: news